H-2
Dua hari lagi menuju Hari Perang.
Menyelesaikan masa putih abu-abu-ku dengan mengerjakan lima mata pelajaran yang kami perlajari selama tiga tahun ini.
Ujian Nasional.
Untuk tingkat ketegangan yang ku rasakan........ lumayan juga. Heuheu.
Beberapa guru menyarankan untuk bersikap enjoy, biasa aja.
Gimana bisa kita biasa aja kalo hal ini menentukan bagaimana masa depan kita -__- agak gimana gitu ya advice-nya wkwkwkwk. Ya sih bener. "Ujian Nasional bukan momok" Kata Irene, salah satu sahabat emascu yang super unyu. ROEFL. Irene ini santainya kebangetan. Selama ini aku nggak pernah ngeliat dia sepanik aku. She looks like usual. Hastaga...... ini bocah entah tenang atau kelewat santai atau nganggep Ujian Nasional kayak ulangan harian??
Thus. Dengan mendekatnya Ujian Nasional ini, anak kelas tiga kemarin ber-lebaran. Saling "minal aidzin walfaidzin" ke seluruh umat di sekolah. Dari yang kelas 10, 11, sampe yang seangkatan. Semua-muanya.
Awalnya suasana hatiku normal. Kemudian menjadi abnormal waktu aku berhadapan dengan Dinda. Sahabat karib sekarib-karib-ku. Ku peluk Dinda. Dan hancurlah sudah ke normalanku.
Aku sesenggukan di pelukannya. Nggak rela harus pisah sama Dinda yang udah kayak kakak sendiri selama ini. Aku sayang Dinda. Si Duta HIV-AIDS di kotaku. Aku sayang Dinda. Yang selera makannya beda jauh sama aku. Dinda yang tiba-tiba suka ngakak kalo aku cerita dengan wajah innocent. Dinda yang memahami perasaanku lebih dalam daripada aku sendiri. Dinda yang jadi temen stress-stressan di bis sepanjang perjalanan study campus beberapa bulan yang lalu. Dinda yang selalu dibikin frustasi oleh mata pelajaran hafalan tapi punya passion ketika berdebat dan punya semangat juang yang tinggi. Aku nggak akan lupa semangatmu ngafalin surat-surat untuk ujian praktek agama kapan lalu Din. Salut sama kamu. Walaupun pulang sore dan terakhir tapi Allah lihat gimana usaha besar kamu. Aku nggak akan lupa sama Dinda yang kadang suka sebel-sebelan sama aku karena dua-duanya mau menang sendiri. "Ah. Aku sebel sama kamu. Nggak asik!" Kataku. "Sama. Aku juga ah! Sebel sama kamu" Katamu. Hahahaha apa sih kalo dipikir-pikir lagi kita nggak penting ya wkwkwkw. For everything, terima kasih karena telah menjadi tempat berbagi bahagia dan air mata selama di SMA. Aku mencintaimu dari yang kau tau... :''')
------------------------------
Nangis jadi tambah kenceng waktu pelukan sama bocah-bocah HTML. Haya, Wilda, Khanza, dan Iqbal. Mereka tuh bisa jadi mood-booster serta mood-lower dalam waktu yang bersamaan. Ahahahaha labil kalian! :--p Somehow. Kalo sama mereka rasanya beban-beban di kepala pundak lutut kaki rasanya rontok. Dan langsung ngakak-ngakak.
Dua hari lagi menuju Hari Perang.
Menyelesaikan masa putih abu-abu-ku dengan mengerjakan lima mata pelajaran yang kami perlajari selama tiga tahun ini.
Ujian Nasional.
Untuk tingkat ketegangan yang ku rasakan........ lumayan juga. Heuheu.
Beberapa guru menyarankan untuk bersikap enjoy, biasa aja.
Gimana bisa kita biasa aja kalo hal ini menentukan bagaimana masa depan kita -__- agak gimana gitu ya advice-nya wkwkwkwk. Ya sih bener. "Ujian Nasional bukan momok" Kata Irene, salah satu sahabat emascu yang super unyu. ROEFL. Irene ini santainya kebangetan. Selama ini aku nggak pernah ngeliat dia sepanik aku. She looks like usual. Hastaga...... ini bocah entah tenang atau kelewat santai atau nganggep Ujian Nasional kayak ulangan harian??
Thus. Dengan mendekatnya Ujian Nasional ini, anak kelas tiga kemarin ber-lebaran. Saling "minal aidzin walfaidzin" ke seluruh umat di sekolah. Dari yang kelas 10, 11, sampe yang seangkatan. Semua-muanya.
Awalnya suasana hatiku normal. Kemudian menjadi abnormal waktu aku berhadapan dengan Dinda. Sahabat karib sekarib-karib-ku. Ku peluk Dinda. Dan hancurlah sudah ke normalanku.
Aku sesenggukan di pelukannya. Nggak rela harus pisah sama Dinda yang udah kayak kakak sendiri selama ini. Aku sayang Dinda. Si Duta HIV-AIDS di kotaku. Aku sayang Dinda. Yang selera makannya beda jauh sama aku. Dinda yang tiba-tiba suka ngakak kalo aku cerita dengan wajah innocent. Dinda yang memahami perasaanku lebih dalam daripada aku sendiri. Dinda yang jadi temen stress-stressan di bis sepanjang perjalanan study campus beberapa bulan yang lalu. Dinda yang selalu dibikin frustasi oleh mata pelajaran hafalan tapi punya passion ketika berdebat dan punya semangat juang yang tinggi. Aku nggak akan lupa semangatmu ngafalin surat-surat untuk ujian praktek agama kapan lalu Din. Salut sama kamu. Walaupun pulang sore dan terakhir tapi Allah lihat gimana usaha besar kamu. Aku nggak akan lupa sama Dinda yang kadang suka sebel-sebelan sama aku karena dua-duanya mau menang sendiri. "Ah. Aku sebel sama kamu. Nggak asik!" Kataku. "Sama. Aku juga ah! Sebel sama kamu" Katamu. Hahahaha apa sih kalo dipikir-pikir lagi kita nggak penting ya wkwkwkw. For everything, terima kasih karena telah menjadi tempat berbagi bahagia dan air mata selama di SMA. Aku mencintaimu dari yang kau tau... :''')
Left: T. Adinda Rasisonia. Right: Sefty R. Rihandini |
Nangis jadi tambah kenceng waktu pelukan sama bocah-bocah HTML. Haya, Wilda, Khanza, dan Iqbal. Mereka tuh bisa jadi mood-booster serta mood-lower dalam waktu yang bersamaan. Ahahahaha labil kalian! :--p Somehow. Kalo sama mereka rasanya beban-beban di kepala pundak lutut kaki rasanya rontok. Dan langsung ngakak-ngakak.
Haya. Si Tukang Pembersih Kaca. Si Cowok Sok Playboy Cap Kapak. Si Cowok yang Super-Duper Hilarous Sepanjang Jaman. Si Atlet yang Kadang Menang Kadang Kalah tapi Lebih Sering Kalah. Si Cowok yang Bangga dengan Ketidak Lugu-annya. Si Cowok yang Jaim Tingkat Kabupaten. Cowok yang suka ngikutin kosa kataku -_-. Cowok yang suka ngalihin pembicaraan kalo aku ngebahas hal-hal yang bikin dia jadi "serba salah". Cowok yang ngebikinin aku puisi untuk tugas Bahasa Indonesia. Cowok yang bikin aku ngakak-ngakak sampe nangis. Cowok yang bikin aku nangis sesenggukan gara-gara kalimatnya yang nusuk di hati. Cowok yang mau ngebawa aku keluar dari situasi galau dengan ngajak nonton pertandingan bulutangkis Provinsinya Iqbal. Cowok yang bikin aku dicaci maki anak kelas satu lantaran cemburu buta. Cowok yang..... Allah, aku punya banyak kenangan nggak penting sama kamu ya Ya heheheheh.Ya, ayo dong tembak si Fahmy. Udah kelamaan mendemnya kamu ahahahaha (ampuuuun semoga Haya ga baca). Makasih ya Ya. Untuk baik-baik dan jahatmu. Ke aku :--)
Left: W. Iqbal Tariyanto. Right: Haya Hakiki |
Wilda. Si Tukang Galau Akibat Mantan yang Tak Kunjung Move On Darinya ahahahah. Si Cewek Berwajah Datar. Si Ngocol. You're my everything. Kita banyak ngelakuin hal berdua ya. Dari yang nggak penting sampe yang penting-penting. Jangan lupa Sefty ya, Wil. Wilda jangan banyak kepikiran. Rajin terapi. Cepet sembuh sayang :--)
Left: Sefty R. Right: Wilda Okkarisma |
Khanza. Cewek Ajaib. Cewek yang Diet-nya Super Ekstrem. Cewek yang Nafsu Makannya Melebihi Porsi Makan Anak Embek (?). Cewek yang jadi orang pertama tau kalo aku kebelet nangis di kelas. Cewek yang jadi temen smsan di kelas padahal duduknya sampingan. Cewek yang selalu maksa aku untuk cerita segala hal yang bikin mataku berkaca-kaca. Aku jadi apa kalo nggak ada Khanza :"""") Khanza yang langgeng sama Kevin. Khanza diet dong (HAHAHA). Khanza yang rajin belajarnya. Jangan males-males ya, hunn. Hugs!
Left: Sefty R. Right: Zenna Khanza |
Iqbal. Cowok Baik. Cowok Penakut. Aku masih inget banget waktu aku sama Iqbal masuk ke wahana Rumah Hantu di Jawa Timur Park. Dia kan yang cowok, tapi kenapa aku yang kesannya ngelindungin dia. Dia kan yang cowok, tapi pas gandengan tangan dia lebih dingin dari tanganku -_- dodol. Banyak kenangan banget sama Iqbal. Ya Bal? Dari kelas dua. Kamu dulu yang suka aku sampe kita berantem-berantem, aku jutekin. Cowok yang dikira pacar aku pas kelas dua, dan dikira putus, kemudian balikan lagi pas kelas tiga ini sama orang-orang. Padahal kita pacaran aja nggak pernah ya Bal. Hahahaha~ apa deeeeh.
Iqbal terus bakti sama orang tua ya. Kerja keras Bal. Demi sekolah kamu sama adek. Bantu Ayah. Iqbal ayok jadi atlet internasional ya. Aku percaya suatu saat nanti kamu bakal bisa jadi atlet internasional. Rajin latihan, rajin ngelatih. GO!
NB: Kamu main bagus waktu kejuaraan Provinsi. (Semoga Iqbal nggak baca juga. Ketauan muji dia, mau jadi apaaaaa ini muka).
NB: Kamu main bagus waktu kejuaraan Provinsi. (Semoga Iqbal nggak baca juga. Ketauan muji dia, mau jadi apaaaaa ini muka).
Left: Sefty R. Right: W. Iqbal Tariyanto ----------------------------------------------------------------- |
------------------------
Vinda Puspita Valandini |
Cewek Macho. Hahahaha~
Nyak! Makasih banyak pake banget untuk figure kakak, sahabat, dan Ibu selama di SMA. You're my world!
Kamu Nyak yang tahu semua tentang aku. Aku nggak mengeluarkan pernyataan pun kamu tahu yang aku rasakan. Kamu tahu bagaimana aku dan apa yang aku fikirkan. Aku juga nggak nyangka dengan berusahanya kamu memahamiku waktu aku punya masalah yang bikin aku kurus beberapa waktu yang lalu. Aku terharu dengan segitunya kamu yang sampe curhat ke Mama kamu tentang sikap tertekanku dan tanya gimana menyelesaikannya. Ya Tuhan....... Ya Allah....... Thanks for sending me a guardian angel.
Aku sayang Vinda. Cewek yang tomboynya setengah mati dan selalu ketawa kalo aku pake segala sesuatu warna pink. Cewek yang kalo badmood bisa betah sampe seminggu. Cewek yang cinta mati sama Denny Sumargo. Cewek yang pinter berkomunikasi. Cewek yang kadang dewasa dan kadang kayak anak kecil yang manja walaupun dominan dewasanya. Cewek yang ngocol setengah mampus. Cewek yang berwajah ngemong kalo meluk aku yang lagi nangis. Cewek yang peringkatnya selalu di atasku pas pembagian raport wkwkwk. Cewek yang suka ngasih advice. Cewek yang nguatin aku. YOU HOLD MY WHOLE HEART, SUGAR. Tetep jadi Vinda yang seperti itu ya my world. Jangan terbayang-bayang dengan kakak. Couldn't love you more.
------------------------------
Left: Irene Rachma Daniar. Right: Sefty R. |
Ine. Cewek yang udah kayak sodara sendiri. Cewek yang paling susah move on. Cewek yang paling detail yang pernah aku jumpain. Cewek berhati paling fragile. Cewek gamers tingkat kecamatan. Cewek ter-stubborn. Cewek yang punya ketertarikan pada makanan western sedangkan aku nggak doyan. AT ALL. Berbanding kebalik. Ine punya tempat essential di hidupku. Dia tahu apa yang ingin aku katakan ketika aku tidak dapat menjelaskan apa yang ingin ku katakan. Aku blingsatan kalo ngga ada kamu, Ne. Maaf untuk kecengenganku yang luar biasa.
Jangan pernah bilang, "Sefty yakin mau kuliah jauh? Trus aku gimana?"
Ine walaupun keliatan supel dan memang supel tapi dilain sisi dia juga fobia orang asing. Membingungkan. Ya kayak gitu itu Ine. Unsolved. Kadang aku sampai bingung dengan rumitnya jalan fikirannya.
Ne.... ibadahnya yang rajin. Nurut apa kata Ayah. Baik-baik sama Lana. Sayang sama Mama. Bangkit Ne......... suatu saat nanti Allah pasti kasih kamu orang yang jauh lebih baik dari orang yang bikin kamu nangis ingus-ingusan hampir tiap kamu rindu. Sebenernya masalah kayak gitu urusan sekian lah ya Ne. Focus on your future. Try your best. Jangan males-males. Walaupun ntar nggak satu sekolah lagi, nggak 'sejalan hidup lagi', tetep sering ke rumah. Sleepover lagi. Begadang lagi. Nonton K-Drama berdua lagi. Ibuku bakal kangen kamu. I love you the most........
---------------------------
Left: Sefty R. Right: Ria Fransiska |
Cewek yang paling akrab sama aku waktu masuk SMA. Ria Fransiska. Inget nggak gimana kita dulu ambisius banget sama Voli, Miss Atlet Voli dan Penari? Haha. Lucu ya. Di satu sisi dia gemulai. Dan di lain sisi dia tomboy. Kita dulu se-ekskul bareng dan sempet diundang nari di Universitas Airlangga. Hahahaha latihan pas bulan Ramadan. Dari pulang sekolah sampe sore. Berminggu-minggu. Berangkat ke UNAIR jam tiga pagi karena harus make-up. Nerveous tingkat dewa hahahaha ya Allah :--D
Kayaknya baru kemarin ya Ri kita MOS, ribut mau masuk ekskul Voli. Kalo jalan sama Ria, hal kecil yang nggak pentingpun bisa dibecandain sampe ngakak nangis-nangis. Inget ya dulu kita juga pernah berantem sampe diem-dieman dan akhirnya kamu yang dateng ke rumah, minta baikan dan akhirnya kita peluk-pelukan sampe mau nangis. Tiba-tiba aja udah kelas tiga, H-2 sebelum UNAS dan bakal pisah.
Ri...........
Kamu sukses ya Keperawatan UNAIR-nya. Baik-baik sama Jul. Kalo nikah jangan lupa jadiin aku penerima tamunya HAHAHAHA becanda. Apaan nikah-nikah :--p kamu sih awet amat sama Jul. Mau tiga taun gitu. Awas ya di kuliah lirik gebetan lain *kompor. Aku tar nangis lagi kalo peluk kamu bilang minta maaf kalo selama ini ada salah dan sukses untuk masa depan. Much love, dear! Kisses......
Semuanya...... sukses untuk Ujian Nasional-nya. Moga yang dapet SNMPTN Undangan keterima, dan yang nggak dapet sukses SNMPTN Tulisnya...... fight! Doaku menyertai kalian.
Selamat Hari Tenang, guys <3
Sefty R. Rihandini
baca cerita kamu bikin inget jaman es-em-a dulu deh deeeeek.huhu
ReplyDeletemasa-masa SMA emang masa paling indah.
*sukses buat ujiannya darl.
SEMANGAT !! GO GO GO !!
Iya Teh. Paling paling indah. Nggak akan lupa.
ReplyDeleteSemangat Teh! Pastiiiiiiiii. GO! Makasih semangat-nya~ :--D
jadi inget temen-temenku di sekolah ;)
ReplyDelete